KONSEP ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI (IPTEK)
Disusun Oleh:
Abdur Rohim
Andi Lukman
Fasizal
Agung Yulianto
Progam studi :
PGSD
Fakultas
Keguruan dan Ilmu pendidikan
UNIVERSITAS
ABDURRAHMAN SALEH
SITUBONDO
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,berkah, dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pendidikan ips dengan judul “Ilmu Pengetahuan dan
Teknoogi”. Makalah ini disusun guna memberikan informasi dan
juga untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan ips.saya mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang sumbernya berupa artikel dan tulisan telah kami
jadikan referensi guna penyusunan makalah ini,semoga dapat terus berkarya guna
menghasilkan tulisan-tulisan yang mengacu terwujudnya generasi masa depan yang
lebih baik. Kami berharap, semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat
berguna bagi para pembaca pada umumnya.kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna, banyak kekurangan dan kesalahan.Kami menerima kritik dan
saran yang membantu guna penyempurnaan makalah ini.Tiada gading yang tak retak,tiada
manusia yang sempurna. Oleh karenanya kami mohon maaf atas tulisan kami yang
sangat jauh dari kesempurnaan ini.
Situbondo, jum’at 13 Desember
2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Perkembangan Iptek dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat.
Tentu Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah Iptek, karena setiap hari kita
berhadapan dengan hasil kemajuan dan perkembangan Iptek tanpa mengenal batas
waktu dan tempat.Perubahan apakah yang telah terjadi? Bentuk rumah, alat-alat
rumah tangga, kendaraan/transportasi, makanan, pakaian, sampai pada alat sarana
komunikasi,
dan alat kedokteran. Adakah hubungannya dengan perkembangan
Iptek?
Disini mempelajari perkembangan Iptek dari sisi dampak postif dan
negative. Dampak positif dari Iptek telah memberikan banyak kemudahan dan
kesejahteraan manusia. Sedangkan dari sisi dampak negatifnya, diantaranya
kerusakan lingkungan hidup sebagai akibat alat-alat modern yang diciptakan
untuk mengeksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran,
pencemaran
udara, air, dan tanah. Belum lagi bergesernya nilai-nilai sosial budaya
dan
moral
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa konsep Ilmu Pengetahuan dan Teknologi?
b. Apa perubahan teknologi dalam kehidupan masyarakat ?
c. Jelaskan peranan Iptek dalam masyarakat ?
d. Apakah Iptek dan daya kemampuan masyarakat ?
1.3.
Tujuan Penulisan
a.
Untuk mengetahui konsep Iptek dan masyarakat.
b.
Untuk mengetahui perubahan teknologi dalam kehidupan masyarakat.
c.
Untuk mengetahui peranan Iptek dalam masyarakat.
d. Untuk
mengetahui Iptek dan daya kemampuan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Konsep Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Pengetahuan merupakan pengalaman yang bermakna dalam setiap diri
manusia yang tumbuh sejak dilahirkan. Oleh karena itu manusia yang normal sudah
pasti memiliki pengetahuan. Pengetahuan mempunyai sifat yang acak. Dalam
kehidupan yang semakin berkembang dan penuh tantangan, nilai fungsionalnya
tidak mencapai optimal untuk menghadapi tantangan dan pemecahan masalah yang
rumit. Agar nilai fungsionalnya menjadi optimal maka pengetahuan yang acak
tersebut harus ditingkatkan menjadi ilmu. Pengetahuan yang sifatnya acak dan
terbuka, melalui proses yang panjang diorganisasikan dan disusun menjadi
bidang-bidang ilmu, selanjutnya limu itu
dikelompokkan menjadi ilmu eksak (ilmu pengetahuan alam) dan non
eksak
(ilmu pengetahuan social).
Prinsip yang membedakan antara ilmu dan pengetahuan adalah ilmu
memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
1. disusun secara sistematik
2. ada obyek kajiannya
3. ada ruang lingkupnya kajiannya
4. menggunakan suatu metode tertentu
Dalam pengetahuan ciri-ciri tersebut tidak ada. Ilmu pengetahuan
merupakan kumpulan fakta-fakta dan aturan-aturan yang ada hubungannya antara
satu dengan lainnya. Ilmu pengetahuan sangat penting dalam kehidupan manusia, karena
dengan ilmu pengetahuan manusia dapat mengembangkan daya kemampuan yang
dimiliki. Pengetahuan apalagi limu (ilmu pengetahuan) sangat bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan pengetahuan pemanfaatan benda, alat-alat, senjata, dan juga
hewan, menjadi mudah dan terarah untuk mencapai hasil.
Apalagi jika pengetahuan tersebut telah
tersusun dan ditingkatkan menjadi ilmu
atau ilmu pengetahuan, maka penerapan pemanfaatan benda, alat, dan
senjata
tersebut akan menjadi lebih baik lagi. Penerapan pengetahuan dan
ilmu
pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari untuk menghasilkan
sesuatu, membuahkan kemampuan yang disebut teknologi.
Perkembangan ilmu pengetahuan selalu
diikuti oleh perkembangan teknologi.
Teknologi adalah suatu studi sistematik akan teknik-teknik untuk
membuat dan
mengerjakan berbagai benda, sedang ilmu adalah usaha sistematik
untuk memahami dan menfsirkan dunia. (Robert Angus Buchaman.2006:136).
Dengan demikian teknologi
itu berkaitan dengan pembuatan dan penggunaan benda, alat-alat dan
artefak-artefak, ilmu dicurahkan untuk usaha yang lebih konseptual untuk
memahami ligkungan, dan tergantung pada keahlian yang relatif canggih di bidang
baca tulis dan berhitung. Jadi dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan muncul
sejak adanya peradaban-peradaban baru, sementara teknologi sama tuanya dengan
kehidupan manusia itu sendiri.
Teknologi secara sederhana juga diartikan sebagai segala daya
upaya yang dapat dilaksanakan oleh manusia untuk mendapatkan taraf hidup yang
lebih baik. Jadi tujuan akhir dari penggunaan teknologi adalah kesejahteraan hidup.
Namun demikian teknologi juga berdampak negatif bagi suatu usaha, sistem atau lingkungan.
Sebagai contoh, eksploitasi hutan dengan menggunakan teknologi mekanis sehingga
dapat dilakukan secara cepat dan dalam ukuran yang sangat luas, tetapi dapat merugikan
ekosistem hutan itu sendiri, bahkan dapat merugikan wilayah lain yang
bertetangga dengan lokasi hutan tersebut. Padahal
harapan dari eksploitasi maupun pembukaan lahan adalah untuk
tujuan positif yaitu meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan itu
secara sistematis merupakan jawaban dari “mengapa”, sedangkan teknologi
merupakan jawaban dari pertanyaan ”bagaimana”.
Kemudian dengan teknologi manusia dapat memanfaatkan gejala-gejala
alam, dan bahkan dapat memanfaatkanya dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Jadi kesimpulannya, bahwa teknologi itu adalah penerapan pengetahuan dan ilmu
pengetahuan (dengan mengembangkan pengetahuan tentang cara-cara memanfaatkan
sumber daya alam) untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Namun harus diingat
bahwa penggunaan teknologi harus dipertimbangkan, pemilihan teknologi hendaknya
berdasarkan pada efektivitas teknologi itu sendiri, yaitu memilih teknologi
yang berdampak negatif seminimal mungkin.
Terlepas dari segi poitif dan negatif tersebut di atas, teknologi
diperoleh melalui suatu proses yang dikembangkan oleh manusia yang memiliki
ilmu pengetahuan
dan pengalaman yang cukup. Berkaitan dengan hal tersebut Tjakraatmadja
(1997), mengemukakan lima sifat
pokok teknologi yang perlu dipahami, antara lain:
1. Ilmu pengetahuan dan
praktik/percobaan merupakan prasyarat untuk tumbuh dan berkembangnya teknologi.
Teknologi yang telah dikuasai akan berkembang jika sudah terbagi dan
termanfaatkan.
2. Teknologi dapat berupa kompetensi
yang melekat pada diri manusia, dapat berwujud fisik yang melekat pada mesin
dan peralatan maupun informasi yang diwadahi oleh sistem dan organisasi.Teknologi
sangat diperlukan olah manusia baik berupa benda fisik, keahlian, keterampilan,
maupun berupa dokumen informasi (misalnya buku, majalah, jurnal).
3. Teknologi tidak memberikan nilai guna
jika tidak diterapkan atau tidak terbagi dan tidak terpakai secara tepat guna .Sebagai
contoh, Indonesia pernah mengimpor traktor yang dipergunakan untuk mengolah
lahan sawah yang luas .Setelah tiba di Indonesia ternyata alat tersebut tidak
dapat digunakan karena lahan sawah di pulau Jawa kecil-kecil, di luar pulau
Jawa lahannya memang luas tetapi jumlanya sedikit .Jadi alat tersebut tidak
efektif, karena traktor tersebut tidak berdaya guna dan tidak tepat sasaran.
4. Sebagai salah satu asset perusahaan,
teknologi dapat ditemukan, dikembangkan, atau bahkan tidak bernilai guna jika
teknologi yang dimiliki sudah kadaluwarsa.Hal ini menunjukkan bahwa teknlogi
bersifat dinamis dan mempunyai siklus hidup yang panjang.
5. Pada umumnya teknologi digunakan
untuk mensejahterakan masyarakat atau meningkatkan kualitas hidup
manusia.Hubungan antara pengetahuan dengan ilmu (ilmu pengetahuan) dan
teknologi sangat erat, oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari timbullah
ucapan yang sangat popular yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi atau sering
disingkat dengan Iptek Perkembangan peradaban manusia dari waktu ke waktu,
ditandai oleh perkembangan Iptek.Perkembangan teknologi ini sebenarnya sudah
dialami oleh manusia primitive.Manusia primitif hampir seluruhnya hidup sebagai
komunitas-komunitas nomadis yang kecil yang untuk bertahan hidup tergantung
pada keahliannya mengumpulkan makanan (ubi-ubian, buah-buahan), berburu,
menangkap ikan, dan menghindari bahaya binatang buas. Alat-alat yang dipergunakan berasal
dari tulang dan tanduk rusa .Memasuki jaman batu baru atau neolitik, terjadi
revolusi neolitik dalam peradaban manusia. Inti revolusi adalah terjadinya
perubahan dari food-gathering menjadi foodproducing
(Soekmono.1990 :45).Perubahan ini telah membawa pengaruh
yang sangat mendalam dan luas dalam bidang perekonomian dan kebudayaan.
Perubahan itu mengakibatkan terjadinya peralihan dalam kehidupan masyarakat,
yaitu cara hidup nomaden dan liar mulai ditinggalkan dan beralih ke cara hidup
yang lebih menetap dengan kepandaian membuat rumah, mereka juga sudah mengenal peternakan
dan pertanian.
Periode peralihan ini menghasilkan
peningkatan yang jelas pada populasi, sehingga
mengakibatkan pertambahan jumlah komunitas dan menghasilkan
permulaan
kehidupan kota. Hidup dalam komunitas berarti pembentukan suatu
masyarakat yang
memerlukan segala peraturan kerja sama. Pembagian kerja
memungkinkan
perkembangan berbagai macam dan cara penghidupan dan kerja sama.
Maka
terjadilah kecepatan inovasi-inovasi teknologi bertambah
sedemikian besar yang
diikuti pula oleh munculnya organisasi-organisasi sosial dan
politik dari kelompokkelompok
manusia tersebut dengan segala permasalahannya.
Masa neolitik ditandai oleh kemajuan teknologi dengan
diciptakannya alat-alat dari
batu untuk pertanian. Bahan lain yang dipakai untuk keperluan
manusia adalah lempung atau tanah liat untuk membuat tembikar dan batu bata.
Selain terjadi peningkatan kemampuan dalam menangani bahan-bahan mentah tekstil
mengakibatkan penciptaan kain-kain tenun pertama untuk menggantikan kulit kayu dan
kulit binatang.
Penggunaan api adalah teknik dasar yang belum diketahui oleh
manusia pada periode sebelumnya. Penemuan bahwa api dapat dijinakkan dan
dikendalikan, selanjutnya
ditemukan bahwa api dapat dihasilkan dengan digesekkan secara
terus menerus
diantara permukaan-permukaan kayu yang kering. Api adalah sumbangan
penting
prasejarah kepada teknologi tenaga, meskipun sedikit tenaga yang
diperoleh secara
langsung dari api sebagai perlawanan melawan binatang buas.
Sebagain besar komunitas-komunitas prasejarah masih bergantung
pada tenaga
manusia, tetapi dalam membuat peralihan menuju kehidupan yang
menetap, manusia
mulai memperoleh suatu tenaga dari binatang-binatang yang telah
dijinakkan. Selain
itu mereka juga menemukan layar, dengan memanfaatkan angin untuk menggerakkan
sampan-sampan kecil merupakan awal dari rangkaian panjang perkembangan di
bidang transportasi laut. Alat-alat dasar manusia prasejarah ditentukan oleh
bahan-bahan yang tersedia di
alam sekitar, tetapi setelah mereka mengenal teknik-teknik
menggarap batu, mereka banyak akalnya untuk menciptakan alat-alat dan senjata
penusuk dan pengarit. Hasilnya seperti tombak berkepala batu, alat pemotong,
dan panah merupakan alat yang digunakan secara luas dalam masyarakat. Revolusi
neolitik tidak hanya menciptakan alat-alat berburu, namun juga menciptakan alat-alat
mekanis gerak berputar dalam bentuk jentera sebagai pembuat tembikar.
Perkembangan di bidang produksi makanan
menghasilkan perbaikan-perbaikan lebih
maju di bidang peralatan. Keahlian menghasilkan makanan diciptakan
untuk
melayani kebutuhan pertanian dan peternakan. Tongkat-tongkat
penggali, bajak
pertama yang masih kasar, arit batu, dan kincir tangan untuk
menggiling padi-padian
dengan pergesekan antara dua batu. Selain itu teknik-teknik
irigasi untuk menjaga
tanah tetap dialiri air dan tetap subur.
Tahap-tahap perkembangan cara memenuhi
kebutuhan manusia di atas juga
Di ikuti oleh perkembangan teknologinya . Perkembangan
teknologi/Iptek di mulai
dari hanya memanfaatkan anggota badan yaitu kaki dan tangan,
menggunakan
peralatan sederhana sampai peralatan yang lebih baik seperti
alat-alat dari batu
(misalnya bajak, arit, gerabah), dan senjata. Perkembangan Iptek
lebih maju lagi
dengan diketemukaanya api yang dimanfaatkan sebagai sumber tenaga.
2.2.
Perubahan Teknologi
Teknologi selalu mengalami perubahan seiring dengan
perkembangan peradaban manusia.Perubahan teknologi diharapkan dapat mengubah
kehidupan manusia menjadi lebih baik dan sejahtera.Perubahan teknologi juga
menunjukkan berkembangnya tingkat kemajuan berpikir dan berkreasi, serta tuntutan
lingkungan yang semakin mendesak.
Menurut Frankel (1990),
menyatakan bahwa secara umum perubahan teknologi merupakan hasil alokasi sumber
daya kepada sebuah aktivitas yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan
teknologi.Membajak sawah dari menggunakan tenaga hewan sebagai alat bajak, ke
traktor tangan, sampai penggunaan traktor yang lebih rumit dan modern,
merupakan contoh perubahan teknologi.
Menurut Lewis Henry Morgan sebagaimana
dikemukakan oleh Winataputra
(2003: 5:23-5.24) sesuai
dengan perkembangan pemikiran manusia maka teknologi juga mengalami perubahan,
yaitu:
1. Zaman liar bawah (lower savagery) yaitu sejak manusia
ada dipermukaan bumi sampai ia mengenal bahasa.
2. Zaman liar tengah (middle savagery) yaitu manusia
ditandai dengan adanya kemampuan membuat api dan berakhir dengan adanya
kemampuan manusia membuat busur dan panah.
3. Zaman liar atas (upper savagery) ditandai dari mulai
membuat busur dan panah sampai menemukan peralatan tembikar.
4. Zaman beradab bawah (lower barbarisan) mulai dari
manusia mampu membuat tembikar sampai mengenal budidaya tumbuhan dan
pemeliharaan binatang ternak.
5. Zaman beradab tengah (middle barbarisan) mulai dari
mengenal budidaya tanaman dan binatang ternak sampai kemampuan bertani secara
menetap dan mengenal sistem irigasi.
6. Zaman beradab atas (upper
barbarisan) mulai dari membuat irigasi yang berarti pula sudah mengenal
pengolahan besi sampai mengenal alphabet (huruf).
7. Zaman peradaban (civilization)
ditandai dengan penggunaan bahasa, tulisan, dan percetakan sampai sekarang.
Teknologi
yang berkembang sebelum revolusi industri (teknologi tradisional), cenderung
miskin dalam basis ilmu pengetahuan dan rekayasa, serta perkembangan
teknologinya. Pada umumnya teknologi tersebut dikembangkan dengan cara coba-coba
(trial and error) dan sangat tergantung kepada otot manusia dan tenaga
hewan.Sebaliknya teknologi modern bercirikan dengan perkembangan yang cepat dan
dinamis.Pada umumnya teknologi canggih mempunyai landasan penelitian ilmiah
yang kuat dan kekuatan rekayasa dalam pengembangan dan aplikasinya.
Alvin Toffler (dalam Nursid
Sumaatmadja. 2001), mengemukakan tiga tahap perkembangan teknologi, yaitu:
1. Revolusi hijau
2. Revolusi industri
3. Revolusi informasi
Pada
ribuan tahun yang lalu telah terjadi perubahan besar dalam bercocok tanam sederhana
menjadi pertanian yang lebih maju. Iptek pertanian yang lebih maju dari periode
sebelumnya telah diterapkan dan dimanfaatkan. Maka terjadilah apayang disebut
dengan “revolusi hijau”.
Mula-mula usaha ini disponsori oleh Ford
dan Rockefeller, untuk mencari berbagai varitas tanaman biji-bijian terutama
beras dan gandum yang berproduksi tinggi dalam skala luas. Penelitian dan
pengembangannya dilakukan di Philipina, Mexiko, India, Pakistan, dan Turki.
Adapun tujuan program ini mengatasi krisis populasi dan sumber daya alam yang
menyerang negara-negara berkembang. Tentu saja usaha dan hasil yang dicapai
oleh revolusi hijau itu masih belum memadai bagi usaha manusia dalam mencapai
kesejahteraan hidupnya. Karena
masalah krisis populasi dan sumber daya
alam harus diatasi dengan cara terpadu.
Artinya revolusi hijau itu harus diikuti
oleh revolusi-revolusi yang lainnya, misalnya revolusi di bidang keluarga
berencana, organisasi sosio-ekonomi,persediaan energi, dan pendidikan.
Jadi
revolusi hijau bukanlah “obat segala penyakit” sehingga negara berkembang
terlalu
menggantungkan diri kepada hasilnya. Kecuali jika revolusi hijau itu
disertai
dengan pengontrolan yang cukup ketat dalam peningkatan populasi,
dalam
pertumbuhan ekonomi dan penambahan produksi pangan yang lain, serta
peningkatan
pendidikan untuk menghasilkan lebih banyak para ahli dalam segala
bidang
pembangunan.
Revolusi industri yaitu terjadi kemajuan di
bidang teknologi tenaga. Terjadi perubahan teknologi, yaitu penggunaan tenaga
manusia dan hewan menjadi tenaga mesin uap. Dengan diketemukan mesin uap, mesin
pemintal kapas, kincir angin, listrik produksi di sektor industri menjadi cepat
meningkat. Perkembangan, kemajuan, dan penerapan Iptek di bidang produksi
dan
industri terjadi peningkatan. Dengan diketemukan mesin uap maka terjadi kemajuan
di bidang transportasi, misalnya kereta pai, kapal laut. Begitu pula di bidang
komunikasi, dengan ditemukannya listrik maka diciptakan alat komunikasi
telepon. Perkembangan teknik-teknik untuk menggarap besi dan baja logam adalah
salah satu prestasi Inggris yang menonjol dalam revolusi industri. Ciri khasnya
adalah berubahnya bahan bakar industri besi dan baja dari arang kayu ke batu
bara. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan secara besar-besaran
produksi besi dan baja. Disamping itu memberikan dorongan lain kepada produksi
batu bara dan membuat tersedianya bahan-bahan yang sangat dibutuhkan untuk
konstruksi mesin-mesin uap dan mesin canggih lainnya. kemanjuan Iptek
elektronika sangat pesat. Mulai dari masyarakat sederhana sampai ke masyarakat
modern, cara berkomunikasi itu bertahap, beragam, dan berkembang. Iptek menjadi
salah satu sarana komunikasi yang semakin berkembang, tidak hanya terbatas
secara lokal, regional, nasional
maupun
global, namun sampai mampu menembus di luar bumi. Dengan dimanfaatkannya
satelit komunikasi, penyiaran televisi menjadi makin meluas, informasi semakin
cepat tersebar secara global. Penggunaan satelit komunikasi, pesawat yang dilepaskan
ke bulan dan planet lain yang mengirimkan sinyal balik ke bumi, merupakan bukti
bahwa komunikasi manusia itu sudah mampu menembus batas-batas global. Sejalan
dengan perkembangan, kemajuan, dan penggunaan transportasi serta media
elektronika, misalnya radio, TV, faksimil, dan internet kontak intraksi sosial
untuk berkomunikasi juga semakin maju. Komunikasi ini semakin lama makin
menjadi kebutuhan yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia seharihari. Namun
kemajuan Iptek itu perlu diwasdai karena tidak jarang kemajuan teknologi bisa
berdampak negatif dan merugikan bahkan membahayakan kehidupan manusia.
Masing-masing bidang perkembangan antara yang satu dengan lainnya saling kait
mengkait.
•
Iptek dalam bidang pertanian mendorong kemajuan dan penggunaan berbagai
mesin
produksi.
•
Iptek di bidang informasi sebagai sarana penyebarluasan berbagai penemuan
dan
kemajuan bidang pertanian dan industri.
•
Iptek bidang industri petrokimia dan bioteknologi mendukung Iptek pertanian
yang
semakin canggih.
Rekayasa mekanik, kimiawi, biotic, dan sosial memacu proses
produksi baik di
bidang
pertanian dan maupun industri. Dengan demikian revolusi hijau dipacu
oleh
revolusi industri, dan disebarluaskan oleh revolusi informasi.
2.3.
Peranan Iptek Terhadap Masyarakat
Perkembangan teknologi tidak lepas dari
kehidupan manusia. Seperti sudah
dijelaskan di atas bahwa teknologi sama tuanya dengan kehidupan
manusia itu sendiri. Berarti tidak mungkin teknologi berkembang tanpa adanya
manusia.
Namun teknologi mempunyai peran yang sangat besar dalam kehidupan
manusia,
lebih jelasnya Anda dapat mengikuti uraian sebagai berikut.
Pertama, interaksi antara
masyarakat dengan teknologi. Hubungan antara masyarakat dengan teknologi itu
sangatlah kompleks. Suatu rangsangan teknologi dapat memicu beragam tanggapan
sosial, tergantung dari variabel-variabel yang tidak diperhitungkan seperti
perbedaan diantara kepribadian manusia. Segala teori penemuan itu tetap
bersifat sementara, bisa terjadi suatu kemajuan khusus telah mencapai keusangan,
sementara yang lain menjanjikan akan menjadi suatu inovasi yang sangat
berhasil. Singkatnya, kompleksitas
masyarakat manusia tidak pernah mampu dipecahkan menjadi suatu identifikasi
sederhana atas sebab-sebab dan akibat yang menggerakkan perkembangan, dan
setiap usaha untuk memperkenalkan teknologi sebagai agen proses demikian tidak
dapat diterima.
Kedua, otonomi yang diduga
dimiliki teknologi. Teknologi adalah studi sistematik mengenai teknik-teknik
untuk membuat dan melakukan berbagai hal membuat teknologi sebagai suatu
fenomena sosial. Teknologi tidak mungkin berdiri sendiri dan mempunyai otonomi
total yang tidak dipengaruhi oleh masyarakat tempatnya berada.
Namun harus diakui bahwa suatu perkembangan teknologi, seperti peralihan
dari tenaga hewan ke tenaga mesin dalam memproduksi suatu barang atau
pengenalan listrik sebagai penerangan rumah tangga dibangun dengan kokoh,
sulitlah menghentikannya sebelum
proses tersebut menjadi lengkap. Namun demikian keputusan ada pada
manusia, akan melanjutkan proses tersebut atau menghentikan/meninggalkannya.
Dalam dirinya teknologi bersifat pasif, teknologi membuka pintu-pintu, ia tidak
memaksa manusia untuk masuk.
Ketiga, hubungan teknologi dengan
pendidikan. Pada awal keberadaan manusia, suatu keahlian diperoleh dengan cara
lama dan sulit. Pengajaran dilakukan secara lisan dan pengalaman praktis,
sangat dekat dengan hal-hal ritual religius, dari pada penerapan
prinsip-prinsip ilmiah rasional.
Seorang empu akan menurunkan ilmunya kepada
muridnya (cantrik), untuk melindungi keahliannya sambil memastikan bahwa keahlian
itu akan diteruskan. Pelatihan keahlian kemudian meningkat dan membutuhkan
akses pengetahuan teoritis dan pengalaman
praktis,
yaitu dengan pengajaran akademik. Sistem pengajaran akademik ini merupakan ciri
penting sebagian besar aspek teknologi modern. Hal inilah yang mendorong
munculnya inovasi baru, mempercepat pertemuan antara ilmu pengetahuan dengan
teknologi, penelitian-penelitian ilmiah di kalangan akademis. Dari sinilah muncul
penemuan-penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Keempat,
kualitas kehidupan. Harus kita akui bahwa teknologi telah menghasilkan suatu
standar hidup yang lebih tinggi kepada orang yang hidup di negara maju.
Teknologi juga mempercepat populasi mendapatkan nafkah di negara-negara sedang
berkembang.
Kecakapan
teknologi yang tinggi membutuhkan prestasi pendidikan yang tinggi pula.
Masyarakat terdidik tidak akan tahan berlama-lama menerima
pembatasan-pembatasan pada kebebasan dan prakarsa individu yang tidak dapat membenarkan
dirinya sendiri. Dengan kata lain derajat yang tinggi korelasi diantara
keberhasilan teknologi dan
prestasi
pendidikan menyarankan suatu bias demokratis yang
fundamental
tentang teknologi modern. Teknologi akan membawa
orang
ke dalam suatu komunitas yang semakin kreatif.
Perkembangan
teknologi seakan-akan merupakan faktor dominan dalam
perkembangan
konstelasi dunia. Ini merupakan tantangan bagi kita untuk mengembalikan
teknologi dalam peranan pengabdian, bagaimana teknologi dikembangkan, diarahkan,
dan dikendalikan untuk menunjang kesejahteraan manusia. Bagaimana teknologi
digunakan untuk penggalian dan pengembangan kekayaan alam yang membawa manfaat
bagi manusia secara terus menerus dengan mengamankan ekosistem manusia bagi
generasi yang akan datang. Jadi teknologi di Indonesia harus digunakan untuk
mempercepat proses produksi dan
pertumbuhan
ekonomi, memperluas lapangan kerja, untuk menciptakan kesejahteraan, dan
kemakmuran rakyatnya secara merata.
Melihat masalah-masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia pada
masa yang
akan
datang, menurut Tarsis Tarmuji (1991:128-130), ada 3 macam teknologi yang
harus dibina dan dikembangkan, antara lain:
1. Teknologi
Maju, yaitu teknologi yang berkaitan dengan berbagai bidang yang vital
untuk masa depan bangsa Indonesia antara lain produksi ekstratif (khususnya
bidang metalorgi dan teknologi mineral) dan penelitian serta pengembangan
bidang energi, (khususnya tenaga nuklir).
2. Teknologi
Adaptif, yaitu perkembangan teknologi dan hasil penemuan yang bersumber
pada penelitian dan pengembangan di negara-negara maju yang masih harus diolah.
Artinya disesuaikan dan diserasikan dengan pertimbangan-pertimbangan dan
pengembangan di bidang teknologi adaptif harus memperhatikan penyerapan tenaga
kerja dan penggunaan bahan dalam negeri. Harus diperhatikan bahwa teknologi
adaptif dalam proses produksi
tidak
boleh mengorbankan jumlah maupun kualitas produksi. Pembinaan dan pengarahan
teknologi adaptif ini seyogyanya ditujuakan pada masalah sandang, pangan, dan
pemukiman.
3. Teknologi
Protektif, yaitu teknologi yang ditujukan pada pemeliharaan, perlindungan,
dan pengamanan ekosistem. Asas-asas teknologi protektif berkisar pada aspek
konservasi, restorasi, dan generasi segenap sumber daya alam dan manusia yang
ada dalam masyarakat kita.
2.4.
Iptek dan Daya Kemampuan Masyarakat
Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan fakta-fakta dan aturan-aturan
yang ada hubungannya satu dengan lainnya. Ilmu pegetahuan sangat penting
artinya bagi kehidupan manusia, karena dengan ilmu pengetahuan masyarakat dapat
mengembangkan daya kemampuannya yang dimiliki.Pengembangan ilmu pengetahuan
selalu diikuti oleh kemajuan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (Iptek) yang begitu cepat menimbulkan pula perkembangan-perkembangan
di bidang sosial. Misalnya pengaruh penemuan radio mempunyai efek kepada
lapangan rekreasi, pendidikan, transportasi, agama, pertanian, dan ekonomi.Pengaruh
penemuan baru tersebut biasanya diikuti oleh penemuan- penemuan baru lainnya.
Dalam kehidupan masyarakat demokratis yang modern memerlukan
manusia yang berpengatahuan tinggi dan memahami persoalan-persolan
kemasyarakatan yang begitu kompleks yang merupakan dampak dari kemajuan Iptek.
Sebagian besar negara-negara dunia termasuk Indonesia, menganggap bahwa
kemajuan Iptek disamping membawa dampak positif juga membawa dampak negatif.
Kemajuan
Iptek membawa keuntungan bagi idustri dan pabrik-pabrik yang menghasilkan
produk dalam jumlah besar , seperti industri makanan, minuman, tekstil,
otomotif, dan sebagainya. Pengaruh langsung dari peningkatan produksi tersebut
adalah terjadinya penurunan penggunaan tenaga kerja manusia. Di negara-negara
maju, tenaga kerja tersebut dapat diserap kembali dalam memproduksi kembali
peralatan produksi baru yang lebih canggih. Namun kondisi seperti tersebut di
atas belum dapat dilakukan oleh negara-negara berkembang. Di sisi lain kemajuan
teknologi yang tidak memperhatikan produk
dengan
teknologi ramah lingkungan, dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan
masyarakat sebagai akibat limbah yang mencemari lingkungan.
Perkembangan
Iptek seringkali juga menimbulkan dampak dalam poses perubahan masyarakat,
misalnya dengan masuknya pengaruh asing yang berupa teknologi. Masuknya
teknologi dalam masyarakat ternyata tidak hanya dapat mengubah kondisi
kehidupan masyarakat, tetapi juga dapat mengubah cara hidup manusia dalam
masyarakat tersebut (Mead.1962 :288). Sebaliknya teknologi juga tidak
terlepas dari perkembangan kehidupan masyarakat. Dinamika kehidupan masyarakat
menuntut adanya berbagai inovasi dalam bidang teknologi yang mengarah kepada
seluruh aspek kehidupn manusia. Pada taraf teknologi mutakhir seperti sekarang
ini para ahli hanya dapat berkarya dalam suatu struktur masyarakat. Teknologi
yang bertujuan untuk kesejahteraan manusia, kadang-kadang justru menimbulkan
malapetaka baik bagi manusianya sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Hal ini
disebabkan karena kemajuan teknologi tidak diiringi oleh kesiapan masyarakat
pendukungnya. Oleh karena itu dalam teknologi, kiranya perlu untuk
mengembangkan teknologi yang serasi dengan lingkungan. Adapun caranya adalah
dengan tetap mengembangkan teknologi tradisional, ketergantungan teknologi
impor perlu dikurangi, dan efek negatif berupa pencemaran sebagai dampak
teknologi harus diminimalkan. Perkembangan Iptek akan sangat serasi apabila
diikuti dengan meningkatnya daya kemampuan masyarakat dalam menyerap dan
menerapkan Iptek tersebut. Terselenggaranya
pendidikan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan skill
(keahlian). Dengan memiliki keahlian atau keterampilan setidaknya masyarakat
sedikit banyak akan terhindar dari kebodohan dan pengangguran. Selain dapat
menggunakan teknologi modern setidaknya harus menguasai pula ilmu pengetahuan,
seperti matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dan sebagainya. Untuk menguasai
ilmu-ilmu tersebut paling tidak harus melalui jenjang pendidikan formal. Indonesia
yang dikategorikan sebagai negara berkembang, pendidikan mutlak harus
ditingkatkan. Dengan adanya pendidikan diharapkan menghasilkan manusia-manusia
yang berkualitas dengan daya kemampuan yang tinggi yang pada akhirnya akan dapat
menguasai teknologi modern.Namun di negara-negara berkembang biasanya
masyarakatnya tidak mau menerima dan memanfaatkan hasil teknologi modern
tersebut.
Hal ini disebabkan karena terjadinya perbedaan fasilitas yang ada
di kota lebih maju dan lengkap dari pada fasilitas di desa, misalnya
pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan layanan umum.Berdasar kenyataan
penduduk Indonesia mayoritas bertempat tinggal di desa dengan pelayanan yang
kurang memadai. Dengan demikian pemerataan ilmu pengetahuan melalui pendidikan
mengalami hambatan, padahal pendidikan sangat menentukan kemampuan masyarakat untuk
menyerap dan menggunakan teknologi modern.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada pembahasan diatas maka didapat kesimpulan bahwa
IPTEK merupakan sarana yang membantu dan mempermudah segala aspek kehidupan.
Daftar Pustaka
Arnie
Fajar. 2005. Portofolio dalam Pelajaran IPS. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Offset.
Astrid
S. Susanto Sumario. 1995. Globalisasi dan Komunikasi. Jakarta : Pustaka
Sinar
harapan.
Bapekki
Depkeu. 2007. RUU Penanaman Modal dan Alih Teknologi. Artikel
(online)
Tersedia di : http//www fiscal
depkru.go.id/bapekki/klip/detailklip.asp?klipID
(7-04-2007).
Emil
salim. 1987. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta : PT Puataka
LP3ES
Gumbiroa
–Sa’id, dkk. 2001. Manajemen Teknologi Agrobisnis, Kunci Menuju Daya
Saing
Global Produk Agribisnis. Jakarta :PT Ghalia Indonesia.
Karta
Sapoetra. AG, dkk. 1985. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta :
Rineka
Cipta
Koentjaraningrat.
2000. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta : PT
Gramedia
Pustaka Utama.
Oscar
Lafontaine, dkk. 2000. Shaping Globalisation. Jawaban kaum Sosial
Demokrat
Atas Neoliberalisme. (Terjemahan). Yogyakarta : Jendela
Rahardi
Ramelan. 2007. Iptek, Industri, dan SDM. (online). Tersedia di :
http//www.leapidea.com/presentation?id
Robert
Angus Buchanan. 2006. Sejarah teknologi. Yogyakarta ; Pall Mall
Soedjito.S.
1986. Transformasi Sosial Menuju masyarakat Industri. Yogyakarta :PT
Tiara
Wacana.
Soeriaatmadja.
r.e. 1977. Ilmu Lingkungan. Bandung ; ITB
Satjipto
rahardjo, dkk. 2000. Problema Globalisasi, Perspektif Sosiologi, Hukum,
Ekonomi,
Agama. Surakarta : Muhammadiyah University Press.
Tarsis
Tarmudji. Aspek Dasar Kehidupan Sosial. Yogyakarta ; Liberty
3 -
44 Unit 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar