Selasa, 24 Juni 2014

laporan observasi kebudayaan desa tamporan banyuglugur



https://fbcdn-sphotos-a-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/542235_442396809134779_1540178602_n.jpg
LAPORAN OBSERVASI
DI DAERAH PESISIR TAMPORAH
WILAYAH BARAT KABUPATEN SITUBONDO



DOSEN PENGAMPU:
DODIK EKO YULIANTO,S.PD
OLEH:
ABDUR ROHIM
AGUNG YULIANTO
ANDI LUKMAN FAIZAL
MUNIFA
SAYYIDATUS SOFIA
UNIVERSITAS ABDURRAHMAN SALEH
SITUBONDO





Kata pengantar
            Segala puji  bagi allah SWT  yg telah memberikan limpahan karunianya, nikmat & kasih sayangnya kepada kami, sehingga  kami dapat menyelesaikan laporan penelitian kami di daerah pantai tamporah kec. Banyuglugur  kab. Situbondo dengan lancar. Laporan penelitian ini kami laksanakan karena memenuhi tugas dari mata kuliah pendidikan IPS.
            Turut berpartisipasi dalam penelitian ini:
1.      Kami semua atas nama kelompok
2.      Dosen pembimbing kami
3.      Masyarakat di sekitar tamporah
Kami  menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Patut kiranya kami mengharapkan saran positif dari para pembaca.


                                                                                                            Situbondo














BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
            Banyuglugur adalah satu-satunya kecamatan yg ada di situbondo yg berbatasan langsung dengan kabupaten probolinggo. Lebih tepatnya sebelah timur PLTU paiton. Selain itu kecamatan ini masih terbilang SANTRI ( sehat, aman, nyaman, tentram, rindang dan indah), dilihat dari masyarakat yg ramah yg selalu mengedepankan etika dan adat . serta jika kita lihat dari lingkungan/ alamnya, yaitu masih terawatnya hutan-hutan bakau sebagai pemecah ombak dan juga hutan-hutan pegunungan masih sangat asri, oleh karena itu kami mengambil putusan untuk melakukan penelitian di daerah banyuglugur. Lebih teoatnya didaerah pantai tamporah / lebih umumnya orang bilang tamporah.
            Tamporah adalah salah satu maskot dari kecamatan banyuglugur selain hotel UTAMA RAYA. Karena dilihat dari pantainya yg indah sehingga daerah ini dapat dijadikan wahana pariwisata walupun kurang terkenal . selain itu di tamporah terdapat suatu makam yg ada diatas puncak di pinggir pantai yg menjadi keper cayaan masyarakat sekitar sebagai makm keramat.
            Berdasarkan penjelasan diatas mendorong penulis untuk mengungkap secara lebih jelas tentang kehidupan sekitar daerah tersebut. Jika dilihat dari segi ekonomi , sosial dan budayanya, sehingga kami dapat memberi kepuasan kepada pembaca dan lebih mengerti, Bagaimana kehidupan di daerah tersebut.












Rumusan masalah
Adapun yg menjadi rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1.      ekonomi
- bagaimana aktifitas nelayan didaerah tamporah setiap harinya?
- bagaimana pemasaran ikan disana ?
- dalam satu malam mendapatkan penghasilan berapa ?
2.      sosial
- seperti apa sebenarnya kondisi masyarakat ditamporah jika ditelusuri dari watak dan sifatnya?
- bagaimana kehidupan didaerah tamporah setiap harinya ?
- adakah organisasi masyarakat yg ada didaerah tamporah ?
3.      budaya
- makam siapa yg ada puncak bukit didaerah tamporah ?
- bagaimana ritual tahunan (petik laut) berjalan ?
- selain itu apakah masyarakat didaerah tamporah masih percaya dengan ritual ruwatan ?













Tujuan
Adapun yg menjadi tujuan dari penelitian adalah.
1.      Untuk mengetahui bagaimana kehidupan didaerah tersebut jika dilihat dari segi ekonomi ?
2.      Untuk menjari tahu tentang kehidupan sosial di daerah tersebut ?
3.      Untuk mengungkap budaya yg berbau mistis di daerah tersebut ?


Manfaat
            Dari penyusunan laporan ini dapat diperoleh manfaat sebagai berikut:
1.      Bagi peneliti / penulis
-          Dapat memperdalam pengetahuannya tentang kehidupan di salah satu kecamatan didaerah kabupaten situbondo.
2.      Bagi pembaca
-          Dapat memperoleh berita yg sebelumnya kurang di pahami dan juga untuk ikut andil atas kepeduliannya terhadap kehidupan yg baik.













BAB II
PEMBAHASAN
1.      Perekonomian didaerah tamporah lebih menggantungkan diri ke laut dan hutan. Biasanya bagi rakyat dekat dengan bibir pantai mata pencahariannya adalah laut. Sedangkan didekat jalan raya biasanya memanfaatkan hutan sebagai mata pencaharian mereka.
a.       Masyarakat yg melaut (nelayan)
Mereka setiap hari berangkat melaut sebelum magrib untuk menyiapkan peralatan – peralatan mereka biasanya jam 3 sore sudah mempersiapkan . dan dana yang mereka keluarkan untuk melaut terbilang  lumyan  mahal Yaitu sekitar  2 ratus ribu  untuk  bahan bakar solar permalam.  Karena cukup mahal dana yang dikeluarkan mereka mensiasati untuk mendapat hasil  yg lebih besar, bagaimana yg telah di sebutkan di hokum ekonomi. Setelah subuh para nelayan kembali ke darat menjual  hasil panennya  di pesisir tamporah kemudian dikirim lagi ke daerah Besuki. Untuk transaksi jual beli antar sesame pedagang.
b.      Masyarakat luar (di dekat jalan raya)
Para penduduk memanfaatkan hutan sebagai sarana ekonomi mereka, misalnya memanen buah aren, air aren, dan kayu bakar. Kemudian mereka pasarkan dipinggir jalan raya dengan harga yg berfariasi. Setelah tim mewawancarai salah satu narasumber (pedagang buah aren), ternyata mereka bukan tidak ingin melaut tapi mereka ingin memanfaatkan pohon aren dari pada terbuang sia – sia buah dan air bahkan para nelayan pun banyak yg memanen buah aren juga saat terjadi paceklik di laut.
2.      Kehidupan sosial masyarakat tamporah.
Masyarakat tamporah tidak seperti masyarakat pesisir lainnya, yg umumnya berwatak keras dan kasar, bahkan masyarakat tamporah identik dengan santun bahkan kompak selalu ada di jiwa masyarakat. Setiap harinya masyarakat tamporah sering melakukan aktifitas bersama untuk kegiatan dan pekerjaan mereka. Tapi walaupun mereka gotong royong dalam pekerjaan (melaut). Mereka tidak mempunyai organisasi pekerjaan, karena mereka menganggap semua netral tidak ada yg menjadi bos besar.
3.      Budaya masyarakat Tamporah    
Pada umumnya penduduk tamporah sama seperti penduduk lainnya. Hanya saja penduduk tamporah sangat pekat dgn adanya budaya turun menurun dari nenek moyangnya. Yaitu percaya dgn adanya makam Syech sayyid maulana ishak yg ada diatas pantai tamporah tersebut. Di kalangan penduduk tersebut akan datang ke makam apabila mengadakan acara syukuran, selamatan dan sebagainya. Saat kami bertanya kepada masyarakat – masyarakat sekitar, jawabannya hamper rata – rata sama, yaitu tujuannya agar mendapatkan berkah dari almarhum syech tsb.
Masyarakat tamporah dan sekitarnya, rata – rata beragama Islam. Seperti biasanya sembahyang di lakukan masjid besar yg ada di pintu masuk tamporah. Kalau kita membicarakan masalah agama, masyarakat disana tidak ada perbedaan dgn masyarakat lainnya. Hal apa yang dilakukan di masjid sama dengan tingkah laku muslim lainnya.






















4.lampiran foto saat observasimakam tamporah.jpg2013-12-03 16.29.39.jpg
2013-12-03 17.14.42.jpg2013-12-03 17.14.54.jpg2013-12-03 17.15.04.jpgIMG0786A.jpg
IMG0783A.jpg
IMG0784A.jpg
IMG0785A.jpg




BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil  observasi yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa
Mata pencaharian sebagian besar penduduk di wilayah pesisir tamporah
Yaitu nelayan dan petani. Dan perekonomian di daerah tersebut bergantung pada hasil laut
Dan hutan Pula. Sehingga antara juragan dan ABK terjalin hubungan yang baik, tanpa
Membeda-bedakan status sosialnya.

3.2 Saran
a. Untuk guru/dosen  pembimbing guna meningkatkan kualitas pengetahuan siswa mengenai macam-macam  budaya daerah yang ada dikawasan tamporah, khususnya wilayah pesisir.
b. Untuk siswa agar lebih menambah wawasan dengan berbaur langsung bersama mereka guna mengetahui kehidupan yang mereka jalani.



           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar